Kisah Syahid Perempuan Pertama, Nusaibah Binti Ka'ab.
Al-Waliyah | Islam memberikan
kedudukan yang sama antara laki-laki dan perempuan. Begitu juga dalam hal
berjihad untuk membela agama Allah ini. Ketika kaum laki-laki akan kemedan
jihad, maka kaum wanita juga dibolehkan turut serta, tentu saja bagiannya berbeda.
Dalam hal ini, kaum wanita menjadi bagian logistik atau medis. Walaupun
demikian, pahala mereka sama dengan kaum laki-laki yang terjun ke garda depan.
Tetapi, diantara kaum wanita itu
ada seorang yang keluar dari bagian logistik. Wanita itu tidak mau kalau hanya
berjuang dibarisan belakang. Dia yang sangat mencintai Rasulullah ingin selalu
dekat dengan orang yang dicintainya itu. Begitu juga ketika perang tengah
berlangsung. Wanita itu bernama Nusaibah Binti Ka’ab, dialah wanita
pemberani diantara kaum muslimah. Disetiap peperangan dimasa Rasulullah, dia
beserta keluarganya-Suaminya dan Anak-anaknya-Selalu turut digarda depan.
Kiprahnya berawal ketika perang UHUD. Saat itu, dia meminta izin kepada
Rasulullah untuk turut berjihad digarda depan. Tetapi, Rasulullah menolaknya.
Beliau hanya mengizinkan semua kaum wanita di barisan belakang sebagai tim
pembekalan ataupun tim kesehatan, yaitu merawat tentara yang terluka. “
Sesungguhnya, merawat tentara yang terluka pahalanya sama dengan mereka
terlibat langsung dalam peperangan !” Kata Rasulullah kepada Nusaibah. Maka
dengan penuh kesungguhan Nusaibah melaksanakan perintah Rasulullah itu
sebaik-baiknya. Tetapi, situasi berubah ketika pasukan kaum muslimin
tercerai-berai. Ihwal kacaunya situasi itu dipicu oleh pasukan pemanah yang
ditempatkan pada lereng-lereng bukit. Pasukan pemanah yang melihat kaum kafir
berbalik mundur dan meninggalkan harta rampasan perang yang melimpah menjadi
goyah. Mereka lupa akan nasehat Rasulullah supaya tetap bertahan diatas bukit
apapun yang terjadi. Tentara muslimin tidak tahu kalau mundurnya tentara kaum
kafir itu hanyalah bagian dari strategi perang untuk menjebak pasukan kaum
muslimin.
Sementara itu, kaum kafir yang
melihat pertahanan utama kaum muslimin jebol, segera mereka berbalik. Ketika
kaum muslimin saling berebut harta rampasan perang, saat itulah kaum kafir
menyerang balik dengan mendadak. Melihat serangan mendadak itu, tentara
muslimin sangat kaget. Segala upaya dilakukan untuk membendung perlawanan dari
kaum kafir. Tetapi, gempuran serangan yang datang dari kaum kafir bagai air bah
yang membuat tentara muslimin kewalahan. Disaat genting itulah, Nusaibah tampil
sebagai pejuang yang tangguh. Ketika dilihatnya pasukan kafir semakin merangsek
mendekati Rasulullah, saat itulah dia langsung maju sambil menghunus pedangnya.
Diayunkan pedangnya kekanan dan kekiri. Beberapa tentara kaum kafir berhasil
dirobohkannya.
Begitu juga, ketika kaum kafir
semakin menekan pasukan pengawal Rasulullah, Nusaibah merelakan dirinya menjadi
tameng hidup beliau. Sungguh dia tidak akan rela pasukan kaum kafir itu melukai
orang yang sangat dicintainnya itu. Nusaibah segera berdiri melindungi
Rasulullah Saw. Sambil terus mengayunkan pedangnya. Beberapa tebasan pedang dia
terima. Sejarah mencatat bahwa dia pulang dari perang Uhud dengan dua belas
luka di sekujur tubuhnya. Tetapi, banyaknya luka disekujur tubuhnya itu tidak
membuatnya sampai meninggal dunia.
Perang Uhud telah menorehkan luka
yang mendalam dihati para kaum muslimin. Meski jumlah mereka banyak, tapi
karena ketaatan mereka kepada Rasulullah sebagai panglima perang kaum muslimin
dilanggar, akibatnya sungguh menyesakkan. Karena saat itu kaum muslimin kalah
telak. Rupanya itulah peringatan dari ALLAH SWT.
Setelah kiprahnya di dalam perang
Uhud itu, Nusaibah selalu mengikuti setiap peperangan di zaman Rasulullah.
Bahkan, ketika Rasulullah telah wafat, dia tetap berada dibarisan terdepan.
Meski usia telah menggerogiti dirinya, tapi dia tetap tegak dijalan jihad yang
diyakininya. Satu yang menjadi cita-citanya adalah memperoleh rezeki menjadi Syahidah. Peperangan terakhir yang
diikutinya yaitu perang YAMAMAH. Perang itu terjadi dizaman
Khalifah Abu Bakar. Saat itu, kaum muslimin menghadapi pasukan Musailamah
Al-Khadab, sang nabi Palsu. Dengan penh keberanian, dia berada digaris
terdepan sampai salah satu tangannya tertebas pedang musuh. Rupanya itulah
jalan menuju cita-cita yang telah lama diidam-idamkannya, yaitu syahid di jalan
Allah.
Saat ini, Nusaibah telah tiada.
Tetapi, sungguh ruh keberaniannya akan tetap menyala disetiap dada kaum
muslimin, khususnay kaum muslimah. Dia yang notabene adalah seorang perempuan,
tapi kehebatannya dimedan jihad melebihi kaum lelaki.
Sumber :
Karakteristik Peri Hidup 60
Sahabat Rasulullah
( Khalid Muhammad)
Kisah Syahid Perempuan Pertama, Nusaibah Binti Ka'ab.
Reviewed by Unknown
on
9:51 PM
Rating:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJKHL-w1SR-21U145ycZF2PCJ1gutTUJWK3NZQy_3SAsPVbZB9ndeoJGTScIjIurQZjNDcb4ad4mIlXUErg9anHC6iOlQ-bpKbHzFyiHpYDrj1Zj2Q5Sg5byeWuwe_wjqckhfYI2mfHbKM/s72-c/Nsaibah+Binti+Ka%2527ab.jpg)
No comments: