Top Ad unit 728 × 90

News

random

Terjadinya Kemarau, Salah Satu Tanda Kehadiran Imam Mahdi

alwaliyah | Salah satu tanda kiamat adalah akan hadirnya Imam Mahdi di muka bumi ini. Imam Mahdi adalah salah seorang pemimpin akhir zaman yang telah lama digambarkan oleh Rasulullah SAW pada 1400 tahun yang lalu. Beliau sering disebut-sebut oleh baginda nabi sebagai pemimpin masa depan yang akan merubah sistem pemerintahan bumi yang telah rusak dan penuh dengan kedhaliman ini menjadi warna pemerintahan yang penuh dengan keadilan, aman dan makmur sentosa.

Kemunculan beliau ditandai dengan beberapa bukti mukjizat yang telah diberikan oleh Rasulullah dalam setiap hadistnya. Tanda kemunculan beliau ini sangatlah banyak sekali, Satu diantaranya adalah akan terjadinya kemarau berturut-turun sebelum kedatangan beliau.

Dan sekarang yang menjadi pertanyaan kita adalah benarkah mukjizat tanda yang disampaikan oleh Nabi kita tersebut, bahwa akan ada terjadinya kemarau sebelum datangnya Imam Mahdi ?, jika memang demikian, apakah terdapat bukti realitas yang diungkapkan oleh Zaman sekarang ? mari kita buktikan dua korelasi tersebut dalam sebuah riset penilitian.


Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam At-Tabrani, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Jika kamu melihat cahaya yang berwarna mereah dari sebelah timur pada bulan Ramdhan maka simpanlah oleh mu makanan untuk masa satu tahun karena sesungguhnya tahun setelah itu akan mengalami masa kelaparan.” (Kitab Mukhtarul Al-Hadist An-Nabawi, Sayid Ahmada Al-Hasyimi, hal. 14).

Dari makna hadist ini dapat dijadikan sebagai bukti dasar bahwa memang salah satu tanda kemunculan imam mahdi adalah terjadi kemarau dalam satu tahun. Syeikh Zainal Abidin bin Muhamamd Al-Fathani As-Syafii menuliskan dalam kitabnya Kafsul Ghaibiyah pada bab “Tanda Imam Mahdi”, menjelaskan bahwa Imam mahdi tidak akan turun sebelum terjadinya 3 tahun berturut-turut. Hal ini terjadi ketika bumi telah mengalami kekacauan, peperangan, permusuhan, dan terjadi kerusakan dimana-mana.


Terdapat banyak hadist dan keterangan para ulama telah mengungkapkan akan terjadinya peristiwa ini. Ulama yang sependapat dengan ihawal kemarau sebagai tanda kemunculan imam mahdi salah satunya adalah Syeikh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitabnya Qaul Mukhtasar fi ‘Alamati Mahdi Al-Muntadhar. Mengingat keterangan hadist tersebut maka jelaslah sesungguhnya apa yang telah dikatakan oleh Nabi kita dahulu sebentar lagi benar-benar akan terjadi. Artinya bahwa Sang Pemimpin Adil, yaitu Imam Al-Mahdi tidak akan lama lagi kemunculannya di muka bumi ini. Hal tersebut telah dibuktikan dengan fakta yang baru-baru ini ditemukan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengungkapkan bahwa tahun 2017 termasuk tahun terpanas ketiga setelah tahun 2016 dan 2015. Pendapat ini didukung oleh Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).

Namun, benarkah demikan jelasnya ?

Dilansir dari laman The Verge, mereka mengatakan bahwa kecenderungan suhu pada Bumi dalam jangka panjang meningkat 1,1 derajat Celcius dalam tiga tahun terakhir, beberapa tingkat lebih tinggi dari suhu sebelum terjadinya Revolusi Industri pada Abad ke-18. Pernyataan NOOA tersebut sedikit berbeda dengan laporan yang dikeluarkan oleh NASA, yakni rata-rata peningkatan suhu Bumi tercatat meningkat sebanyak 0,90 derajat Celcius. Meski kedua lembaga sama-sama menyimpulkan satu hal: Bumi makin panas. Kenaikan suhu Bumi, menurut NASA, berdampak pada terjadinya beragam anomali cuaca di banyak tempat d penjuru dunia, termasuk paling terakhir adalah badai bom siklon yang melanda kawasan pantai timur AS.

NASA mengatakan lewat Twitter, tahun 2017 merupakan tahun terpanas kedua di Bumi, "melanjutkan tren pemanasan ke-17 dari 18 tahun terpanas dalam satu dekade sejak tahun 2001."
Meski sedikit berbeda, baik NASA maupun NOAA punya kesimpulan yang sama bahwa tren pemanasan global terus terjadi setelah tahun 2010.

Dalam satu abad terakhir, tercatat kenaikan suhu Bumi rata-rata lebih dari 1 derajat Celcius. Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh tidak terkendalinya emisi karbon dioksida dan gas buang lainnya, hasil aktifitas manusia yang merusak atmosfer. Trend pemanasan global paling terlihat dampaknya di kawasan Arktik atau Kutub Utara, yang selama satu dasawarsa terakhir kerap dilaporkan kehilangan cukup banyak volume es setiap tahunnya.


Begitupun juga kawasan Antartika di belahan bumi selatan, yang meskipiun mengalami pencairan es lebih sedikit, namun tetap dianggap mengkhawatirkan, khususnya terkait dampaknya pada kenaikan permukaan laut. Dalam beberapa tahun terakhir, dilaporkan perairan laut dunia menerima limpahan air berlebih yang berasal dari mencairnya gletser di lingkar kutub utara dan selatan Bumi. Dikutip dari Newsweek.com pada Selasa (9/1/2018), hal ini membuat dasar samudra tenggelam akibat kelebihan beban berat.

Fakta tenggelamnya dasar samudra, oleh beberapa ilmuwan, mengindikasikan ada kesalahan yang cukup serius tentang kalkulasi kenaikan tinggi air laut selama ini. Dengan kata lain, dampak buruk yang disebabkan berisiko lebih besar daripada yang umum diketahui publik. Selama kurun waktu 20 tahun terakhir, dasar samudera diketahui mengalami penurunan permukaan rata-rata sebesar 0,004 inci per tahunnya. Ini berarti wilayah laut di Bumi lebih dalam 0,08 inci dibandingkan dua dekade lalu. Sekilas perubahan tersebut terlihat kecil, namun jika melihat fakta bahwa 70 persen permukaan Bumi berupa laut, maka masalah yang dihadapi akan lebih besar dari yang terlihat selama ini.

Sebuah hasil studi ilmiah yang dirilis secara online oleh Geophysical Research Levels, para ilmuwan menjelaskan bagaimana mereka menggunakan sebuah persamaan matematika yang sebagai persamaan elastitistas permukaan laut untuk mengukur dasar samudra secara lebih akurat. Persamaan tersebut membuat para ilmuwan mampu melihat seberap besar perubahan yang terjadi di dasar samudera dari tahun 1993 hingga 2014. Menurut laporan LiveScience, meskipun mereka bukanlan yang pertama kali fokus meneliti dasar lautan, namun inilah pertama kalinya perhitungan mendetail dilakukan untuk mencari kemungkinan dampak terburuk dari melelehnya lapisan es terhadap masa depan lantai samudra.

Hasilnya menunjukkan bahwa laut telah banyak berubah, dan salah satunya tanpa kita sadari berdampak pada tenggelamnya dasar samudra ke dalam lempeng bumi. Hal ini pun membuat banyak ilmuwan salah persepsi mengenai tingkat kenaikan permukaan laut, yakni faktanya meningkat 8 persen di abad ke-21. Studi ini berkesimpulan bahwa untuk memprediksi kenaikan permukaan laut diperlukan komponen penghitungan risiko tenggelamnya dasar samudera guna mendapat informasi yang lebih akurat terkait nasib samudera dan bumi di masa depan.

Dan sekarang, apa yang dapat kita ambilkan dari bukti ilmiah mereka hari ini dengan apa yang telah dijelaskan oleh Rasulullah pada 1400 tahun yang lalu ?

Pertanyaan lainnya adalah kapankan pastinya sang pemimpin Mahdi akan turun ? jawabannya tidaklah akan lama lagi. Melihat dari kondisi bumi saat ini telah rusak dan mengalami kehancuran dalam segala sudutnya telah menjadi bukti realitas zaman bahwa memang imam mahdi tidaklah akan lama lagi. Sudahkah kita menyiapkan diri ?

Wassalam, semoga artikel ini bermanfaat. Semoga kita selalu dalam rahmat-Nya


Sumber : Tgk. Habibie S.TH dan Berbagai Sumber



Lihat Videonya disini : 

Terjadinya Kemarau, Salah Satu Tanda Kehadiran Imam Mahdi Reviewed by Unknown on 8:46 AM Rating: 5

No comments:

© 2018, Al Waliyah. All right reserved.
Powered By Blogger, Touched by Iqbal Mauludy

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.