Inilah Kekuatan "Shakhr Al-Mariid" Sulaiman A.S Yang Membuat Beliau Hilang Kekuasaannya

Al-Waliyah | Jin merupakan makhluk Allah yang diberikan perintah untuk melaksanakan ibadah sama sepertimana manusia. Keadaan jin dan segala bentuk serta aktifitas mereka hampir sama sepertimana manusia. Jika manusia banyak yang mengikuti ajaran Allah dan melaksanakan ibadah sebagaimana kewajibannya maka jin juga demikian. Demikianlah sebaliknya, manusia ada yang kafir maka demikian jugalah jin tersebut.

Jin dan manusia selalu berdampingan, adakalanya jin mengikut manusia dan adakalanya manusia mengikut jin. Bantuan jin jugalah bermacam-macam model adakalanya mereka membantu manusia dalam kebaikan dan adakalanya mereka membantu dalam keburukan. Itulah sebabnya, dalam literatur sejarah para nabi, dimulai dari Nabi Adam A.S hingga kepada Nabi kita Muhammad SAW, peran dan pengaruh jin juga tidak pernah lepas untuk membantu mereka dalam hal menegakkan agama Allah SWT.

Salah satu diantara peran jin dalam hal membantu dakwah para nabi adalah Nabi Sulaiman. Kita tahu bahwa nabi sulaiman dikenal sebagai nabi dan rasul Allah yang dapat menundukkan segalanya, termasuk para jin. Namun tahukah anda, faktanya diantara ratusan ribu jin nabi sulaiman terdapat sekelompok jin yang menjadi sebab beliau bersalah dihadapan Allah hingga kekuasaan beliau dicabut oleh Allah SWT. Siapakah jin itu dan bagaimanakah kisahnya ?, simak penjelasannya dibawah ini :

Kisah ini tercatat dalam kitab bernama, Badi’udz Dzuhur Fi Waqa’id Dzuhur karya Muhammad bin Ahmad Al-Hanafi. Didalam kitab ini dijelaskan bahwa menurut riwayat dari Wahab bin Munabbi (salah seorang Tabi’in yang terkenal dengan penguasaan ilmunya tentang riwayat israiliyat), beliau pernah berkata :

“Sebab musabab raibnya cincin Sulaiman sudah dijelaskan didalam al-Qur’an sebagai berikut :

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit) kemudian ia bertaubat (Q.S Shaad : 34)

Pada suatu ketika, sulaiman bersama para tentaranya melakukan peperangan melawan kerajaan Yunani. Dari peperangan tersebut, pasukan Sulaiman menang dan salah seorang raja Yunani mati terbunuh. Dengan demikian, Sulaiman menang dan salah seorang raja Yunan dan orang-orang yang ada didalamnya. Diantara penduduk Yunani yang ditawan itu, ada seorang gadis yang sangat cantik. Keelokannya membuat Sulaiman terpesona. Beliau sangata terpaut hatinya kepapda gadis itu. Sehingga sedetik pun beliau tidak mau lepas dari tatapannya. Maka otomatis, gadis itu menjadi istri Sulaiman yang paling ia cintai dibanding istri-istrinya yang lain.

Suatu hari, Sulaiman menemui gadis tersebut. Gadis itu didapatanya dalam keadaan yang kurang sehat. Sulaiman bertanya “Apa yang engkau pikirkan istriku”. Gadis itu menjawab “Aku ingat ayahku yang sudah tiada, dia mati dengan meninggalkan kerajaannya, sudilah kiranya tuan menyuruh beberapa syaitan untuk membuatkan gambar atau patung yang persis dengan ayahku dalam segala bentuknya, sehingga setiap kali aku melihatnya maka kesedihanku akan sirna seketika.”.

Karena rasa cintanya yang menggebu, Sulaiman pun mengabulkannya. Beliau memerintahkan kelompok Jin Ifrit yang bernama Shakhr Al-Mariid untuk membuatkan patung berbentuk ayah istrinya. Maka Shakhr langsung mengerjakan tugasnya. Dan patung itu pun selesai dengan bentuk persis sesuai dengan pesanan.

Pada saat Sulaiman dan para tentaranya pergi, gadis itu bersama tawanan wanita lainnya selalu menyembah patung tersebut. Hal itu terjadi selama 40 hari. Sulaiman sendiri tidak tahu menahu tentang keadaan mereka yang dengan tekun menyembah patung di atas. Akan tetapi keadaan mereka yang telah musyrik itu diketahui oleh Ashif bin Barkhaya, ia adalah seorang pembatu atau wakil dari kerajaan nabi sulaiman. Dia juga selalu memberikan nasihat kepada kaum Bani Isra’il. Jika ada nama-nama Nabi yang disebutkan dalam isi nasihatnya, maka dia selalu memujinya. Kecuali Nabi Sulaiman. Dia tidak memuji sedikit pun dalam menyebut nama Sulaiman. Hal ini membuat Sulaiman bertanya-tanya. Maka setelah Ashif selesai memberikan nasihatnya dan kaum Bani Isra’il bubar, Sulaiman mendekati Ashif untuk mempertanyakan sesuatu yang mengganjal hatinya. “Kenapa kamu tidak menyebutkanku bersama deretan orang-orang yang kau sebutkan tadi ?” kata sulaiman. Ashif menjawab : “Bagaimana mungkin aku menyebutkanmu (bersama mereka), karena di tumahmu sendiri ada patung yang disembah selama 40 hari. Kamu buat patung itu (dengan perintah kepada Jin Shakhar Al-Marid) hanya untuk memenuhi permintaan seorang wanita”.

 Mendengar informasi tersebut, Sulaiman memerintahkan agar patung itu dihancurkan. Sedangkan gadis dambaanya disiksa sebab kesalahannya. Beliau sendiri langsung masuk ke ruangan ibadahanya. Di dalam ruang itu, Sulaiman menangisi kekhilafannya. Beliau berendah hati dan memandang dirinya sungguh hina di depan Allah SWT. Sebab kesalahannya ini, Sulaiman diuji oleh Allah dengan hilangnya kekuasaanya dengan cara Allah menghilangkan cincin dan didepaknya dari kursi raja selama masa penghabaan mereka pada patung (yaitu 40 hari).

Inilah kisah dimana Nabi Sulaiman bertaubat dihadapan Allah karena telah berbuat kesalahan yang sangat fatal dengan menggunakan kekuatan jin Shakhar Al-Marid kepada hal yang bukan untuk mendirikan dakwah.

Masa dimana beliau diuji oleh Allah, selama 40 hari beliau menjadi nelayan dan mencari makan dengan susah payah di lautan. Namun masyarakatnya saat itu tidak mengetahui keadaan nabi sulaiman.

Kisah menjadi nelayannya Nabi sulaiman ini juga diriwayatkan oleh Wahab bin Munabbih pada kisah yang lainnya.

Semoga kisah ini dapat menjadikan kita untuk selalu dekat kepada Allah SWT, bahwa sesungguhnya pengaruh jin dan wanita sangatlah berat, oleh karenanya kita selalu dituntun oleh Rasulullah SAW untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan tidak jauh dari ilmu pengetahuan agama. Semoga penjelasannya ini bermanfaat.  

Sumber : 

Tgk. Habibie M. Waly S.TH

 Nonton Videonya dibawah ini : 

ISLAM FOUNDATION CHANNEL