Bagaimanakah Hakikat Sesungguhnya Sifat "Qidam" Bagi Allah S.W.T
Al-Waliyah | Sifat Qidam
termasuk urutan kedua dari sifat daftar sifat 20 yang wajib bagi Allah didalam
Ilmu Tauhid. Para Ulama menggolongkan sifat ini kepada istilah Salibiyah. Arti dari
Salbiyah adalah :
هِيَ
كُلُّ صِفَةٍ دَلَّت۟ عَلَى نَفِى مَا لَا يَلِي۟قُ بِهِ جَلَّ وَعَزَّ
“Sifat yang menunjukkan kepada
segala apapun yang tidak pantas bagi Allah „Azza wa Jalla”.
Maksudnya
meniadakan segala sifat-sifat yang tidak menisbahkan kepada Allah SWT. Seperti
sifat makhluk yang disandingkan atau dinisbahkan kepada sifat Allah SWT.
Sifat ini berjumlah lima buah sifat, diantaranya adalah sifat Qidam, Baqa,
Mukhalafatuhu lil Hawadisi, Qiyamhu binafsihi dan Wahdaniyah. Inysallah
penjalasannya akan dibahas kedepan.
Adapun arti
Qidam adalah :
اِس۟تِم۟رَارُ
ال۟وُجُودِفِى ال۟مَاضِ اِلَى غَيرِ غَا يَةٍ
“wujud yang terus-terusan ada dari sejak lama hingga ketiadaan
tujuan”
Jika diartikan
dengan bahasa sederhana bahwa qidam bermakna terdahulu, hidup tanpa permulaan
waktu dan ketiadaan akhir, inilah yang disebut kekal selamalamanya.
Dalil Naqli :
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
Dalil Ijmali :
Jika ada yang mati maka pastilah
ada yang tidak mati, karena yang tidak mati akan hidup selama-lamanya. Dialah
Tuhan yang awal dan Tuhan yang akhir.
Dalil Tafsili :
Saat kita
memandang alam, maka akan terlihat keindahannya, bau yang dapat dicium dan
udara sejuk meliputi kita. Namun saat mata membuka kembali ternyata alam
semesta adalah baharu, pohon-pohon yang tadinya indah berubah menjadi layu dan
tumbang, kesuburan bunga-bunga yang menawan berubah menjadi kering, angin pelan
berhembus kemudian berubah menjadi ganas dan kasar. Semua keadaan ini berubah
terus hingga tidak hidup lagi, lalu dimanakah Dzat yang Maha suci saat semuanya
mati ? pastilah adalah pencipta layar dibalik sifat baharu ini. Jika tidak mana
mungkin gerakan pembaharuan terjadi terus-terusan diseluruh alam. Silih
bergantinya yang baru kepada yang telah lama, demikian juga pada yang baru akan
mati hingga yang baru datang kembali. Keadaan ini terus terjadi hingga tidak
ada lagi pembaharuan, sudah barang pasti disini adalah yang menggerakkan, dan
Dia adalah Allah SWT.
Dalil Burhan :
Contoh seperti
pulpen yang kita pakai selama ini, bahwa hukum yang ada padanya pastilah ada
awal dan akhir. Awal adanya pulpen bermula dari sang pembuat pulpen
menciptakannya, lalu pulpen akan hilang dzatnya ketika ia sering dipakai atau
hilang tempatnya. Ini adalah baharu, tidak mungkin ada pulpen lalu tidak ada
yang membuatnya. Demikian juga tidak mungkin ada tukang pulpen yang ahli dalam
bidang membuat pulpen jika pulpen tidak tercipta darinya. Maka demikian jugalah
terhadap contoh terhadap alam, bahwa ia baharu punya awal dan punya akhir,
sedangkan Allah tidaklah mempunyai awal yaitu tercipta dan tidak mempunyai
akhir yaitu mati.
Sumber :
"Risalah Tauhid Al-Waliyah"
Tgk.Habibi M.Waly, S.TH
Bagaimanakah Hakikat Sesungguhnya Sifat "Qidam" Bagi Allah S.W.T
Reviewed by Unknown
on
8:04 PM
Rating:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyweeke7PrtmF7TkmR48APbvvhCsQX01oukZi5nBWZUqMwQfMk3Jb6-4TuVrLTVcYr3GXYdOJfrKpMfDr5e9muzG4_PK4j98w7djHHFzO372VTMGIF8A57Vnn-7pHYMHoUkgCHK69XnZKl/s72-c/QIdam+111.png)
No comments: