Inilah Dialog Mengerikan Iblis Bersama Rasulullah SAW
Alwaliyah
| Assalammua’laikum wr
wb, Para Pembaca yang
dirahmati oleh ALLAH SWT kali ini saya bakal mengisahkan sedikit cerita tentang
Iblis,Pasti kalian semua pernah mendengar kata iblis! Ya Benar, Iblis adalah salah
satu Makhluk Ciptaan Allah yang dilaknat oleh ALLAH karena Kesombongan dan
keangkuhannya, sedikit pengertian tentang iblis, Kata iblis (إبليس) terambil dari bahasa arab yang
asal katanya ablasa (أبلس), artinya putus asa atau terambil dari kata balasa (بلس) yang artinya tiada kebaikan.6 Dalam Kamus al-Munawwir, iblis terambil dari
kata ablasa (أبلس) yang berarti jahat; al-balasa (البلَسَ) yang artinya orang yang jahat; dan
al-balisu (البَÙ„ِسُ) yang artinya orang yang bingung. Nah berikut
kisah Percakapan Rasulullah Terhadap Iblis :
Satu ketika, Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui
Iblis supaya dia menghadapRasulullah saw untuk memberitahu segala
rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah
untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan
dan perisai kepada umat manusia. Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis
dan berkata, “Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar
memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka
segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab
dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun,
niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan
azab yang amat keras.” Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis
sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan
menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut
putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi
salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sambut
Iblis (laknatullah), “Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab Nabi
dengan marah, “Hai Aduwullah seteru Allah!
Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu?
Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga
keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab
hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang
sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan
perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau
menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta.
Hai
Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma
salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka
aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin
yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?”
Taklimat Iblis, “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau
marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku.
Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku
terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah!
Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan
sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya.” Maka Iblis pun
bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya Rasulullah! Sekiranya aku
berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.”
Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam
hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar
didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai
kepada seluruh umatku.
MAKA INILAH PERTANYAAN RASULULLAH TERHADAP IBLIS
(LAKNATTULLAH).
(1) “Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu
dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab Iblis:
“Ya
Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku
di muka bumi ini.”
Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun
menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis,“Ya
Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian
manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda,
kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya
aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.Aku cabut
iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka
kuat untuk memeluk agama
Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik
mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat
Islam dari jalan benar menuju
jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka
dan kekal di dalamnya
bersamaku.”
(2)
Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?”
Jawab Iblis:
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang
merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya
hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia
supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka,
aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata,
rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika pesta
yangbercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan
sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila
terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku
ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar,
datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi
kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga
menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila
mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.
Bertambah keras aku goda supaya menambahkan
maksiat dan mengambil isteri
orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa
ria, takabur, megah, sombong
dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya,
mereka akan gemar berdusta,
mencela
dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”
(3) “Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah
payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan
menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling
bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang
melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang
memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan
anggota badanmu?”
Jawab Iblis:
“Semuanya
itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu
dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu
bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan
pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi.
Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalianMalaikat
beberapa waktu lamanya. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak
menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu
Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam)lalu dititahkan seluruh Malaikat
memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu
Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu
bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah
menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti
Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam
kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui
Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir
dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan
kemudiandipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat
beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai
tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat. Sebelum Engkau lahir ke dunia,
aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri
segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta
balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya aku dapatkan,
dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan
carut-marut. Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana
banyak Malaikat yangmenjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku
berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari
api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran
Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku
dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”
(4): “Hai Iblis! Apakah yang pertama
engkau tipu dari manusia?”
Jawab Iblis:
“Pertama sekali aku palingkan iktikad /
niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan,
kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan
cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut
kemauan jalanku”
(5) “Hai Iblis! Jika umatku sholat karena
Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Sebesar-besarnya
kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku
kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap
anggota badannya. Setengah-setengahny a datang pada setiap anggota
badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang
pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis
sholatnya, hilang khusyuknya – matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan,
telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang
lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu
supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan
dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa
kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia
itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”
(6) Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah,
bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Jika
mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku,
putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”
(7) Jika umatku mengerjakan haji karena Allah,
bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Binasalah diriku, gugurlah daging dan
tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.”
(8)
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Ya
Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila
masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan
seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa,
Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan
digantikan
dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia
berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi,
yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam
mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang
berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan
semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya,
serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang
amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan
perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku
dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan
besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di
sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis
umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah
agar
tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa
rasa takut dibandingkan bulan biasa.”
(9)
Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:
“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar – besar
seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat
masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata: “Seluruh
sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka,
maka kamu akan mendapat petunjuk.”
Abu Bakar al-Siddiq sebelum
bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan
denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul
a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi
dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal
kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang
juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Umar Al-Khattab pula
tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan
hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka
gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena
imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan,
“Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar
boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai
membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.
Usman Al-Affan lagi, aku
tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran.
Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu
sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan
memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga
engkau mengatakan, “Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada
kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala
seperti pahala Usman mati syahid.”
Sayiidina Ali bib Abi Talib kw pun
itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi
sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang
beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat
beribadat serta beliau adalah
golongan orang pertama memeluk agama Islam dan
tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar ‘Ali
Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau
Allah’ dan engkau sendiri berkata, “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya.” Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya.”
(10)
Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?
Jawab Iblis:
“Umatmu itu ada tiga macam.
(A). Yang
pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama
yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah
serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril a.s, “Ulama itu
adalah pelita dunia dan pelita akhirat.”
(B). Yang kedua umat
tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan
ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan.
(C). Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal
akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke
dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana
saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan
tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan
zakat, miskin hendak beribadatLalu aku goda agar minta kaya dulu, dan
apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak
berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila
umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan
hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar
sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan
hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur.”
(11) “Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang
yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam.”
(12) “Siapa yang mencahayakan muka
kamu?”
Jawab Iblis:
“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi
palsu, pemungkir janji.”
(13) Apakah rahasia engkau kepada
umatku?”
Jawab Iblis:
“Jika seorang Islam pergi buang air besar
serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan
najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari.”
(14) Jika umatku bersatu dengan isterinya,
bagaimana hal engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan
isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari
mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan
bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak
itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini
semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan
tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun
mereka makan, tiadalah merasa kenyang.”
(15) Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya
engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali
bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah
segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya.”
(17) Siapakah orang yang paling engkau lebih
sukai?”
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau
mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di
situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai sepertipijat
pada bulu itu.”
(18) “Hai Iblis! Siapakah saudara
engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang
yang matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur
lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu
zuhur, asar, maghrib dan isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat.”
(19) “Apakah jalan yang membinasakan diri
engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang
yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang,
banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam.”
(20) “Hai
Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang duduk di dalam masjid serta
beriktikaf di dalamnya”
Dialog di bawah ini adalah berdasarkan
Hadist yangdiriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra. dari Ibn Abbas ra.
Sumber :
Inilah Dialog Mengerikan Iblis Bersama Rasulullah SAW
Reviewed by Unknown
on
7:20 PM
Rating:

No comments: