Tahukah Anda, Inilah "AMUDUUS SAWARI". Stadion Bola Di Masa Nabi Sulaiman
Al-Waliyah | Permainan bola sudah menjadi sebuah bentuk olahraga penting
bagi masyarakat secara umum. Bagi mereka yang mencintai olahraga ini sudah pastinya
juga mengetahui dimanakah permainan bola itu harus dilakukan, dan tentunya
tempat permainan ini juga telah diatur dengan sedemikian rupa. Para pencinta
bola juga telah mengetahui bagaimanakah sesungguh aturan cara bermain olahraga
tersebut, baik kepengetahuan mengenai lapangannya, jumlah pemainnya, dan aturan
cara bermainnya. Diantara aturan permainan ini salah satunya adalah menciptakan
sebuah lahan yang pantas dan sesuai bagi para pemainnya. Lahan dan lapangan inilah yang akhirnya nanti
disebut dengan Stadion Bola.
Ada banyak stadion bola tentunya terdapat di dunia ini.
Tentunya juga dengan berbagai macam model dan bentuknya. Demikian jugalah
tentang besar dan kecilnya dari ukuran staion bloa itu sendiri. Setiap stadion
pastilah memiliki keunggulan tersendiri, baik dari bentuknya, kemewahannya,
ataupun ditinjau dari sisi sejarahnya.
Namun tahukah anda, dari seluruh staion bola tertua didunia
yang dapat kita lihat saat ini faktanya dahulu sebelum munculnya zaman yunani
permainan bola dan lapangannya telah lama dikenal oleh mereka yang hidup 5 ribu
tahun yang lalu. Lapangan ini nyatanya pernah dibuat oleh seseorang pada masa Nabi
Sulaiman A.S, dan sebahagian masyarakatnya dahulu pernah memainkan olahraga
bola tersebut dalam sebuah stadion besar yang mereka buat. Selain itu kehadiran
dan kemunculan stadion juga memiliki beberapa kisah unik didalamnya.
Dan sekarang yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimanakah
bentuk sesungguhnya dari lapangan bola atau stadion tersebut ?, siapakah yang
membuatnya ?, dan terbuat dari apakah lapangan ini ?, simak penjelasannya
dibawah ini.
Adapun nama lapangan bola ini adalah “Amuudus Sawari”. Riwayat
ini ditemukan dalam sebuah kitab bernama Bada’iud Zhuhu fi Waqaiud Dhuhur,
karya daripada Syeikh Muhammad bin Ahmad Al-hanafi.
Menurut Imam Al-Qhuda’i mengatakan bahwa diantara
keajaiban-keajaiban yang ada adalah tiang-tiang yang terletak di tapal batas
kota Iskandariyah. Benteng ini terbuat dari batu yang keras. Tingginya mencapai
70 Dzira’ dan luasnya adalah 5 Dzira’. Benteng ini terdiri dari 7 tiang yang di
atasnya terdapat sebuah ruangan yang “Baitul Hikmah”. Ketika Nabi Sulaiman bin
Dawud A.S berkuasa, ruangan tersebut dibongkar dan diganti menjadi sebuah
masjid yang digunakan untuk beribadah. Disekitar ruangan itu terdapat 700
tiang. Mereka menganggapnya sebagai stadion (lapangan). Pada hari-hari tertentu
mereka berkumpul di bawah tiang-tiang ini untuk bermain bola (tentunya
permainan bola ini sangatlah berbeda dari yang kita lihat sekarang). Bola
tersebut jangan sampai jatuh pada batu yang dipijak oleh salah seorang di
antara mereka. Dan barang siapa yang kejatuhan bola pada batu yang dipijaknya,
kelak ia akan menjadi penguasa mesir walaupun sebentar.
Dimasa sahabat Nabi Amr bin Ash, beliau menemukan lapangan
besar ini. Pada suatu hari raya mereka, datanglah Sahabat Amr bin Ash, kemudian
bola itu jatuh pada batu yang dipijaknya. Maka kelak Amr bin Ash menjadi
penguasa mesir setelah peristiwa tersebut pada saat kejayaan Islam. Dan
faktanya beliau menjadi gubernur saat itu pada masa khalifah Umar bin Khattab.
Stadion ini sangatlah besar ukurnanya, riwayat menyebutkan
bahwa Stadion bola ini dapat menampung penonton sebanyak 1.000.000 orang, pada
saat itu bangsa yang paling banyak menghandiri permainan bola ini berasal dari
bangsa yang bernama Qibhti dan bangsa-bangsa lainnya. Kabarnya, ketika bola
tersebut jatu pada batu yang dipijak oleh Amr bin Ash, semua orang yang hadir
tercegang, padahal sebelumnya bola itu tidak dapat disentuh oleh siapapun.
Semua orang bertanya-tanya, “Bagaimankah caranya orang arab ini bisa menjadi
penguasa Mesir dengan sendirinya?”. Maka hanya kehendak Allah-lah yang
membuatnya menajdi Penguasa Mesir dan kemuadian kota Iskandariya menjadi
taklukannya.
Inilah lapangan bola tertua didunia dan stadion bola terbesar
yang dapat menampung 1 juta penonton. Lapangan ini tidak diketahui lagi
dimanakah keberadaannya, orang arab banyak menyebutkan bahwa lapangan ini
berada di mesir, yaitu di sebuah kota Iskandariya. Banyak yang menyebutkan
bahwa lapangan ini telah lama lenyap karena tertimbun sendiri oleh berbagai
macam bentuk cuaca padang pasir yang terus terjadi sehingga membuat lapangan
ini hilang ditelan bumi.
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
Sumber :
Tgk. Habibie M. Waly S.TH
Referensi :
Kitab Bada’iud Zhuhu fi Waqaiud Dhuhur, hal. 31-32. Cet. Darul Fikri.
Lihat videonya dibawah ini :
Kunjungi channel youtube kami untuk melihat edukasi lainnya :
Tahukah Anda, Inilah "AMUDUUS SAWARI". Stadion Bola Di Masa Nabi Sulaiman
Reviewed by Unknown
on
7:49 PM
Rating:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF3NeFgHcky_7xvO9rbJs3dCpKauLFhz0Rf8O-nA5zq6JtBa77eNr7E392g2nIklUlIMjgx5s0Flcgupbq2ncmngowt3soVoKl3OA4yH4_QLiX0KGMB6jha8Ke3G0v6_FB_Sm3Tv07vg/s72-c/amaduus+sawari+web.jpg)
No comments: